POKOK BAHASAN:
✓ Reasoning ✓ Semantic Network ✓ Frame
TUJUAN BELAJAR:
Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu:
✓ Memahami Representasi Pengetahuan selain secara Logic ✓ Memahami Reasoning sebagai pemahaman dasar untuk Backward Chaining ✓ Memahami bahwa dengan Representasi Pengetahuan yang tepat, sebuah
permasalahan akan dapat diselesaikan.
3.1 REASONING
Reasoning adalah cara merepresentasikan setiap fakta dalam bahasa formal,
seperti dalam logika predikatif. Sehingga pada saat diajukan pertanyaan yang
berhubungan dengan alur fakta tersebut dan dengan menggunakan metode inferensi
(sebab akibat), maka akan didapat jawaban dari pertanyaan tersebut.
Perhatikanlah permasalahan untuk mendapatkan jawaban dari suatu pertanyaan
yang didasarkan pada data mengenai fakta sederhana sebagai berikut:
(1) Agus adalah seorang lelaki
(2) Agus adalah seorang berkebangsaan x
(3) Agus dilahirkan pada tahun 1908
17
BAB 3 REASONING, SEMANTIC NETWORK, FRAME 18
(4) Semua manusia adalah fana
(5) Semua orang berkebangsaan x meninggal karena adanya bencana banjir tahun
1995
(6) Tidak ada manusia yang dapat hidup lebih lama dari 80 tahun
(7) Sekarang tahun 2006
Jika kita mengajukan pertanyaan "Apakah Agus masih hidup?". Dengan
merepresentasikan setiap fakta dalam bahasa formal, seperti dalam representasi logika
akan kita dapatkan representasi sebagai berikut:
lelaki(agus). %(1)
kebangsaanx(agus). %(2)
lahir(agus,1908). %(3)
fana(X):-lelaki(X). %(4)
mati(X):-kebangsaanx(X), umur(X,UMUR), UMUR > 90. %(5)
mati(X):-kebangsaanx(X), year(Y), Y > 1995. %(6)
tahun(2006). %(7). age(X,AGE):-lahir(X,BIRTH), tahun(Y), AGE is Y-UMUR.
Dengan representasi di atas, kita akan mendapatkan jawaban atas pertanyaan
"Apakah Agus sudah meninggal?", dengan mengetikkan pertanyaan:
?- mati(agus).
Jika jawaban yang kita dapatkan adalah "yes", maka telah kita dapatkan jawaban bahwa
agus telah meninggal. Jika kita dapatkan jawaban "no", belum jelas apakah agus masih
hidup atau sudah mati.
Untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan di atas, ada dua kemungkinan yang
menjadi alasan hingga didapatkan jawaban, yaitu:
(A) (1) Agus adalah seorang lelaki
(2) semua manusia adalah fana (4).
BAB 3 REASONING, SEMANTIC NETWORK, FRAME 19
(5) umurnya lebih dari 80. (7)+(3)
maka dia sudah mati.
(B) (2) agus adalah kebangsaan x
(3) semua orang berkebangsaan x meninggal pada tahun
1995
(4) sekarang tahun 2006
sehingga dia sudah mati
3.2 SEMANTIC NETWORK
Semantic Network adalah representasi yang mengekspresikan solusi
permasalahan dengan menggunakan network (graph berarah). Di dalamnya digunakan
node (simpul) untuk merepresentasikan suatu kondisi, dan arc (link) untuk
merepresentasikan relasi antar simpul. Semantic Network ini adalah representasi yang
bersifat:
• Lexically, di dalamnya terdapat node(simpul), link dan batasan-batasan khusus dari permasalahan.
• Structurally, masing-masing link akan terkoneksi dari simpul yang paling depan (head node) sampai simpul yang paling belakang (tail node).
• Semantically, semua simpul dan link merepresentasikan permasalahan tetap
berada dalam batasannya.
Sebagai contoh adalah permasalahan petani, serigala, angsa dan padi. Seorang petani ingin memindah dirinya sendiri, seekor serigala, seekor angsa gemuk, dan seikat padi yang berisi menyeberangi sungai. Sayangnya, perahunya sangat terbatas; dia hanya dapat membawa satu objek dalam satu penyeberangan. Dan lagi, dia tidak bisa meninggalkan serigala dan angsa dalam satu tempat, karena serigala akan memangsa angsa. Demikian pula dia tidak bisa meninggalkan angsa dengan padi dalam satu tempat. Mendeskripsikan permasalahan di atas dengan menggunakan bahasa natural bukanlah cara yang tepat. Dalam hal ini, kita dapat menggunakan Semantic Network untuk merepresentasikannya.
BAB 3 REASONING, SEMANTIC NETWORK, FRAME 20
Untuk membuat graph-nya, maka kita harus membangun node(simpul) untuk
setiap kondisi yang memungkinkan bagi petani tersebut. Dengan memperhatikan petani
dan tiga barangnya yang kemungkinan berada pada 2 seberang sungai, maka kita dapat menghitung jumlah simpul secara keseluruhan adalah 21+3 = 16, dimana 10 simpul
adalah kondisi yang aman (tidak ada satu barangpun yang termakan).
Langkah kedua dan merupakan langkah terakhir adalah membentuk link dari
masing-masing perjalanan perahu. Pasangan dari dua buah node(simpul) dapat
dihubungkan dengan menggunakan link jika dan hanya jika bertemu pada 2 kondisi,
yaitu: pertama, petani berubah tempat; kedua, salah satu dari barang petani berubah
tempat. Karena terdapat 10 buah simpul yang masuk dalam batasan (aman),
dimungkinkan adanya 10 x 9 = 90 pasangan, akan tetapi hanya 20 link yang dapat
terbentuk karena batasan seperti yang disebut di atas.
Padi
Petani Angsa Padi
Serigala Petani Angsa
Serigala
D E
Serigala Petani Angsa Padi
Serigala Padi
Serigala Petani Padi
Angsa
Petani Angsa
Petani Angsa
Angsa
Serigala Petani Padi
Serigala Padi
Serigala Petani Angsa Padi A B C
F G H I J
Serigala
Serigala Petani Angsa
Petani Angsa Padi
Padi
Gambar 4.1
Graph dari Permasalahan Petani dan Ketiga Barang Miliknya
dalam Menyeberangi Sungai
BAB 3 REASONING, SEMANTIC NETWORK, FRAME 21
Dalam gambar 4.1 dapat kita lihat hasil node dan link dari graph yang dibentuk
untuk permasalahan petani dan 3 barang miliknya. Dari gambar ini nampak pada saat
awal (simpul A) petani dan barang bawaannya masih berada pada salah satu seberang
(seberang I). Selanjutnya pada simpul B petani membawa angsa menuju seberang II.
Selanjutnya pada simpul C petani kembali lagi ke seberang I. Dari simpul C petani
dapat memilih apakah menuju simpul D yaitu membawa serigala ke seberang II atau
simpul F yaitu membawa padi ke seberang II. Pada simpul E dan G petani membawa
angsa ke seberang I. Dari kedua simpul ini menuju ke simpul H dimana petani
membawa serigala ke seberang II. Pada simpul I petani kembali lagi ke seberang I.
Simpul J petani membawa angsa ke seberang II.
3.3 BINGKAI (FRAME)
Dengan menggunakan representasi network, kita melihat pengetahuan diatur
menggunakan penghubung . Selain dengan network kita dapat mengatur pengetahuan ke
dalam unit-unit yang lebih kompleks yang menggambarkan situasi atau obyek yang
rumit dalam domain. Unit-unit ini disebut bingkai (frame). Frame ditemukan oleh
Marvin Minsky pada tahun 1974 merupakan kumpulan pengetahuan tentang suatu
obyek tertentu, peristiwa, lokasi, situasi dll. Frame memiliki slot yang menggambarkan
rincian (atribut) dan karakteristik obyek. Frame biasanya digunakan untuk
merepresentasikan pengetahuan yang didasarkan pada karakteristik yang sudah dikenal,
yang merupakan pengalaman-pengalaman. Dengan menggunakan frame, sangat mudah
membuat inferensi tentang obyek, peristiwa atau situasi baru, karena frame
menyediakan basis pengetahuan yang ditarik dari pengalaman. Ide hirarki dari frame
sama dengan ide hirarki class yang terdapat dalam pemrograman berorientasi obyek.
3.3.1 Bagaimana Mengorganisir sebuah Frame
Sebuah sistem frame merupakan hirarki dari frame-frame yang lain. Masing-
masing frame mempunyai:
o sebuah nama.
BAB 3 REASONING, SEMANTIC NETWORK, FRAME 22
o slot (tempat): yaitu komponen dari entity yang mempunyai nama, dan
mempunyai nilai. Nilai yang dimungkinkan adalah:
1. Identifikasi frame
2. relasi dengan frame lain (slotnya: isa, instance)
3. batasan nilai
4. nilai
5. default nilai (dapat diubah)
6. prosedur untuk mendapatkan nilai
7. prosedur yang dibangkitkan data (Data Driven): prosedur yang
harus dilakukan jika
8. nilai diubah, misalnya: periksa konsistensi.
9. kosong: untuk ditelusuri pada subclass-nya
Jenis Frame: Kelas dan Contoh (Instance)
Atribut Kelas:
1. Atribut tentang kelas itu sendiri.
2. Atribut yang harus diturunkan pada setiap elemen dalam himpunan.
Kelebihan dalam menggunakan frame sebagai Representasi Pengetahuan adalah
sebagai berikut:
- Dapat memperjelas informasi tentang permasalahan yang asli, sebagai
contoh mesin tanaman dan atribut-atributnya
- Mampu membatasi nilai-nilai yang dibutuhkan oleh sebuah atribut
- Informasi yang disampaikan bersifat modular, mudah untuk pengembangan
dan perawatan sistem
- Lebih mudah dibaca dan sintak yang digunakan konsisten untuk merefer
obyek asal dalam aturan
- Mendukung mekanisme inheritance (pewarisan) dalam informasi
Seperti sistem yang berorientasi obyek, bingkai memungkinkan kita untuk
merepresentasikan pengetahuan sebagai obyek-obyek terstruktur. Sebagian besar
kejadian di dunia, mencakup perbuatan dan objek mempunyai kecenderungan untuk
BAB 3 REASONING, SEMANTIC NETWORK, FRAME 23
berubah. Dan merupakan suatu hal yang biasa bahwa beberapa kalimat dalam bahasa
natural untuk mendeskripsikan kejadian/objek yang mengalami perubahan tsb. juga
mengalami perubahan.
3.3.2 Contoh Sebuah Frame
Dalam sub bab ini kita akan belajar mengenai salah satu representasi untuk
pengetahuan semacam itu. Kita akan belajar untuk membangun deskripsi dengan
menggunakan representasi tsb. dan kita akan belajar bagaimana menggunakan deskripsi
ini untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan.
BAB 3 REASONING, SEMANTIC NETWORK, FRAME 24
3.4 RINGKASAN
1. Jika suatu permasalahan dideskripsikan dengan menggunakan representasi yang
tepat, maka dapat dipastikan bahwa permasalahan tersebut dapat diselesaikan.
2. Dengan representasi yang tepat akan didapatkan jawaban yang tepat pula
terhadap suatu permasalahan.
BAB 3 REASONING, SEMANTIC NETWORK, FRAME 25
3. Membangun sebuah sistem Kecerdasan Buatan membutuhkan beberapa
pertanyaan mendasar tentang pengetahuan. Beberapa adalah : Pengetahuan apa
yang terlibat di dalamnya, Bagaimana seharusnya pengetahuan
direpresentasikan, Berapa pengetahuan yang dibutuhkan dan yang mana yang
benar-benar dibutuhkan.
3.5 LATIHAN
1. Berikut ini adalah fakta jenjang karir seorang Pegawai Negeri Sipil:
1. Anas adalah seorang lulusan SD
2. Anas adalah WNI
3. Anas dilahirkan pada tahun 1952
4. Semua orang WNI yang lulusan SD tidak dapat menjadi PNS lagi
jika umurnya lebih dari 35 tahun
5. Anas mencoba daftar menjadi PNS pada tahun 1985
6. Semua PNS akan pensiun jika umurnya mencapai 60 tahun
7. Sekarang tahun 2005
a. Buatlah representasi pengetahuan dari fakta-fakta tersebut
b. Dengan menggunakan jawaban poin a, buatlah sintaks untuk
menanyakan apakah Anas sudah pensiun saat ini? Jawaban yang ada bisa
anda duga berasal dari fakta(aksioma) ke berapa?
2. Representasikan pengetahuan di bawah ini dengan menggunakan frame
john : isa a man -------> a man : isa animal
: has the car -+ : has spinal cord
| +--> a car : owner john
: color red : type RV : engine 2.0l DOHC : made_in Inodesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar