Apa itu Kriptografi?
Kriptografi adalah praktik melindungi informasi melalui penggunaan algoritme kode, hash, dan tanda tangan. Informasi dapat dalam keadaan diam (seperti file pada hard drive), bergerak (seperti komunikasi elektronik yang dipertukarkan antara dua pihak atau lebih), atau sedang digunakan (saat menghitung data). Kriptografi memiliki empat tujuan utama:
- Kerahasiaan – Membuat informasi hanya tersedia untuk pengguna yang berwenang.
- Integritas – Memastikan bahwa informasi tidak dimanipulasi.
- Autentikasi – Mengonfirmasi keaslian informasi atau identitas pengguna.
- Antipenyangkalan – Mencegah pengguna menolak komitmen atau tindakan sebelumnya.
Kriptografi menggunakan sejumlah algoritme kriptografi tingkat rendah untuk mencapai satu atau beberapa tujuan keamanan informasi ini. Alat-alat ini meliputi algoritme enkripsi, algoritme tanda tangan digital, algoritme hash, dan fungsi lainnya. Halaman ini akan menjelaskan beberapa algoritme kriptografi tingkat rendah yang paling umum digunakan.
Sejarah Kriptografi
Kriptografi memiliki sejarah panjang. Dimulai dari peradaban Mesir kuno, dimana orang-orang sudah menggunakan metode tradisional untuk menyembunyikan pesan, seperti hieroglif rahasia. Julius Caesar, kaisar Romawi terkenal dengan penggunaan sandi Caesar, di mana setiap huruf digeser beberapa posisi ke depan dalam alfabet.
Selama berabad-abad, teknik kriptografi terus berkembang. Mesin Enigma yang digunakan oleh Nazi Jerman pada Perang Dunia II adalah salah satu contoh kriptografi yang kompleks pada masanya. Namun, dengan berkembangnya ilmu matematika dan ilmu komputer, mesin Enigma berhasil dipecahkan oleh pihak Sekutu.
Ilmu matematika berfungsi berperan untuk menyembunyikan pesan dengan algoritma yang kompleks, di mana kunci yang sama digunakan untuk enkripsi dan dekripsi. Sama hal nya dengan Ilmu komputer yang berperan dalam melakukan analisis serta pengujian terhada keamanan algoritma kriptografi untuk memastikan ketahanan terhadap serangan pencurian data.
Tujuan Kriptografi
Kriptografi memiliki beberapa tujuan utama dalam meningkatakan keamanan informasi:
Kerahasiaan (Confidentiality)
Tujuan kriptografi ini berfungsi untuk memastikan hanya pihak dengan otoritas tertentu yang berwenang untuk mengakses informasi melalui pesan email dengan adanya proses enkripsi hanya bisa dibaca oleh penerima yang memiliki kunci dekripsi.
Contoh : beberapa aplikasi chatting menggunakan kriptografi untuk melindungi isi pesan agar tidak dapat dibaca oleh orang lain selain pengirim dan penerima yang sah.
Integritas Data
Kriptografi menjamin bahwa informasi tidak diubah atau dimanipulasi selama proses pengiriman atau penyimpanan sampai ketujuan. Dengan ini kriptografi memastikan bahwa data sampai ke penerima dengan keadaan benar dan sama tanpa adanya perubahan.
Contoh : tanda tangan digital dapat digunakan untuk memverifikasi integritas data. Tanda tangan digital merupakan salah satu aplikasi penting dalam kriptografi yang tidak hanya memastikan keaslian sumber informasi, tetapi juga menjaga integritas data.
Autentikasi
Kriptografi berfungsi untuk memastikan Autentikasi sumber informasi. Kriptografi, khususnya sertifikat digital, berperan penting dalam memastikan keaslian sumber informasi dengan cara. Dimana sertifikat digital disini adalah dokumen elektronik yang mengikat identitas pemilik kunci publik dengan otoritas sertifikasi (CA) yang terpercaya. CA bertanggung jawab untuk memverifikasi identitas pemilik kunci publik sebelum menerbitkan sertifikat digital. Informasi dalam sertifikat digital, seperti nama, alamat email, dan masa berlaku sertifikat, dapat digunakan untuk memverifikasi identitas pengirim pesan atau dokumen elektronik.
Contoh : Saat berbelanja online, sertifikat digital digunakan untuk memverifikasi identitas situs web toko online dan memastikan bahwa informasi pembayaran yang digunakan aman.
Non-Repudiasi
Kriptografi berfungsi untuk mencegah pihak yang tidak berwenang melakukan pengiriman atau tanda tangan pada informasi. Tanda tangan digital juga dapat digunakan untuk memastikan non-repudiasi.
Contoh : Tanda tangan digital pada kontrak elektronik untuk memastikan kedua belah pihak tidak dapat menyangkal telah menandatangani kontrak di kemudian hari.
Jenis-Jenis Kriptografi
Secara umum, kriptografi dibagi menjadi dua jenis yaitu Kriptografi Simetris (Symmetric Cryptography) dan Kriptografi Asimetris (Asymmetric Cryptography) . Jenis kriptografi simetris menggunakan kunci rahasia yang sama untuk melakukan proses enkripsi (pengacakan) dan dekripsi (penguraian) pesan. Contohnya adalah algoritma DES (Data Encryption Standard) yang pernah banyak digunakan.
Enkripsi adalah proses penyandian dalam bentuk kode (pesan) dari sebuah plaintext atau text yang bisa dimengerti (plaintext) menjadi sebuah kode yang tidak bisa dimengerti (chipertext). Kebalikan dari proses enkripsi disebut dengan deskripsi. Deskripsi adalah proses perubahan informasi berbentuk cipertect menjadi plaintext. Sehingga dapat dikatakan bahwa Kriptografi adalah ilmu yang digunakan pada teknik enkripsi dan deskripsi informasi sehingga menjadi kode yang sulit dibaca oleh pihak yang tidak memiliki kunci deskripsi. Simak informasi lain mengenai Perbedaan Enkripsi dan Deskripsi.
Dalam implementasi nya proses enkripsi dan deskripsi menggunakan jenis algoritma kriptografi klasik. Algoritma kriptografi klasik memiliki ciri berbentuk karakter dan menggunakan kunci simetri. Salah satu algoritma klasik yang umum digunakan adalah Caesar chipper. Teknik Caesar chipper ini menggunakna teknik ubstitusi sederhana yang mampu menggeser setiap huruf dalam alfabet dengan jumlah tertentu. Namun algoritma klasik umumnya memiliki kekurangan yaitu mudah dipecahkan dengan serangan brute-force, di mana semua kemungkinan kunci dicoba satu per satu.
Jenis kriptigrafi yang kedua yaitu Kriptografi Asimetris (Asymmetric Cryptography). Kriptografi Asimetris menggunakan dua kunci yang berbeda yaitu kunci publik (publik) dan kunci privat (privat). Kunci publik bisa dibagikan secara bebas, sedangkan kunci privat dijaga kerahasiaannya. Pesan yang dienkripsi dengan kunci publik hanya bisa didekripsi dengan kunci privat yang terkait. Umumnya kriptografi asimetris dikenal sebagai sistem yang menggunakan algoritma kriptografi modern. Kriptografi asimetris juga dinilai lebih aman daripada kriptografi simetris karena tidak perlu distribusi kunci rahasia yang aman. Salah satu contoh algoritma kriptografi asimetris yang terkenal adalah RSA (Rivest–Shamir–Adleman). Keunggulan kriptografi asimetris adalah tidak mudah untuk dipecahkan informasinya karena telah menggunakam algoritma matematika dan komputer dan lebih modern.
Teknik Kriptografi
Kriptografi menggunakan berbagai teknik matematika untuk mengamankan informasi. Beberapa teknik umum yang digunakan antara lain:
Substitusi
Teknik subtitusi adalah proses enkripsi klasik mengganti karakter asli pesan dengan karakter lain berdasarkan suatu aturan. Sandi Caesar adalah contoh sederhana dari substitusi.
Transposisi
Teknik transposisis adalah teknik pada kriptografi dengan enkripsi klasik yang engubah urutan karakter dalam pesan asli, sehingga pesan menjadi tidak terbaca bagi orang yang tidak memiliki kunci enkripsi.
Enkripsi Blok
Enkripsi blok adalah proses membagi pesan menjadi blok-blok data dan mengenkripsi masing-masing blok dengan algoritma tertentu.
Enkripsi Stream
Enkripsi Stream adalah proses mengenkripsi pesan secara berurutan bit demi bit.
Hashing
Hashing adalah metode yang mengubah data digital (seperti teks, gambar, atau file) menjadi string kode unik dengan panjang tetap yang disebut hash value atau digest. Hashing sering digunakan untuk memverifikasi integritas data.
Kriptografi Modern
Perkembanagn ilmu komputer kemudian membawa revolusi dalam kriptografi. Algoritma kriptografi yang kompleks dapat dikembangkan dan diimplementasikan dengan lebih mudah dan efisien. Kriptografi modern adalah jenis didasarkan pada matematika dan komputer yang kompleks didukung oleh algoritma yang canggih. Standar kriptografi yang umum digunakan saat ini terus dikembangkan dan diaudit secara ketat untuk memastikan keamanannya serta menjadi standar industri.
Beberapa contoh penggunaan kriptografi modern dalam kehidupan sehari-hari:
- Saat berbelanja online, informasi kartu kredit Anda dienkripsi menggunakan kriptografi untuk mencegah pencurian data,
- Saat mengakses rekening bank online, kriptografi digunakan untuk memastika koneksi yang aman, melindungi informasi login serta melindungi transaksi dengan tanda tangan digital
- Saat melakukan pengiriman email, kriptografi berfungsi untuk mengenkripsi isi email
- Saat terhubung ke VPN, kriptografi berfungsi untuk menyencryptkan data yang dikirim dan diterima melalui jaringan internet publik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar